Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Gitar Klasik dan Fingerstyle

Dari beberapa pertanyaan di group dan page Facebook, Chordsmain pernah berdiskusi dengan beberapa teman tentang sebenarnya apa perbedaan antara gitar klasik dan fingerstyle.

Dan dari beberapa sumber dari internet akhirnya kita rangkum beberapa perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut;

Gitar mulai mendapat  julukan "gitar klasik" gara-gara penemuan gitar elektrik. Sebelum itu tidak dikenal istilah "classical guitar". Istilah ini pun akhirnya lebih spesifik ditujukan pada pemain tunggal. Mereka adalah gitaris yang bisa menggelar pertunjukan atau konser utuh hanya  dengan memainkan satu gitar saja, tanpa musik atau musisi tambahan.

Beberapa dekade belakangan, lahir di Amerika istilah "finger-picking style" yang kemudian dikenal sebagai "fingerstyle". Istilah ini mengacu pada teknik memetik senar gitar langsung dengan jemari, bukan dengan flatpick atau plectrum. Bermula ketika sebagian gitaris musik rakyat Amerika (country) mulai memetik senar satu persatu dengan jari untuk membentuk arpegio sebagai pengiring.  Instrumennya pun lebih menggunakan gitar dengan dawai dari logam. Bukan nilon seperti gitar klasik.

Dengan makin berkembangnya teknik dan perbendaharaan lagu, para gitaris  fingerstyle mulai ada yang bermain tunggal. Sehingga mereka bisa membuat penampilan solo seperti halnya gitaris klasik. Bedanya, selain pada jenis senar, lagu-lagu yang disajikan bersumber pada lagu rakyat atau lagu-lagu populer. Sedangkan gitaris klasik umumnya mengandalkan sajian musik yang berakar dari musik literatur Eropa.
Perbedaan lain yang masih mencolok adalah posisi saat memainkan gitar. Kebanyakan gitaris klasik sudah nyaman dengan posisi tradisional gitar ditumpukan di paha kiri yang dinaikkan ke atas footstool agar kepala gitar terangkat. Ini terkait dengan kestabilan gitar (tidak mudah goyang karena bertumpu pada tiga titik tubuh),  kenyamanan gerak lengan dan jemari kiri, serta kualitas tone yang dihasilkan jemari kanan.
Adapun gitaris fingerstyle umumnya lebih senang menggunakan strap atau tali gitar. Ini juga terkait dengan tradisi, posisi ini digunakan gitaris-gitaris pendahulu mereka. Main bisa sambil duduk, namun banyak yang memilih berdiri saat di panggung. Bisa karena alasan estetika visual pertunjukan, bisa juga karena membuat mereka lebih bebas bergerak atau bergoyang untuk meluapkan ekspresi.
Karena umumnya menggunakan senar logam, tidak sedikit gitaris fingerstyle menggunakan kuku imitasi untuk memetik. Karena jika memakai kuku asli, akan terkikis oleh senar. Ada juga melapisi kukunya dengan bahan pengeras kuku.  Gitaris klasik tak perlu semua itu karena senar nilon lebih bersahabat bagi kuku, tidak sekeras senar logam.
Dan seiring dengan cepatnya pertukaran informas di internet seperti sekarang ini ternyata perbedaan istilah klasik dan fingerstyle ini maknanya semakin kabur, bahkan sering menjadi bahan perdebatan bagi banyak pemain gitar di forum-forum komunitas gitar.

Demikian tulisan tentang Perbedaan Gitar Klasik dan Fingerstyle, mudah-mudahan bisa menambah informasi dan bermanfaat.

Post a Comment for "Perbedaan Gitar Klasik dan Fingerstyle"

Advertisement:

Advertisement:

Advertisement:

Advertisement:

Advertisement: